Disusun oleh : Indra
Kelas : III Biologi B
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) RANGKAS BITUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-nya dalam makalah ini.
Dalam makalah Media Pendidikan tentang “SISTEM SARAF” ini kami diberi bekal untuk dapat menerapkan segala ilmu yang kami pelajari lewat materi, tugas, latihan, percobaan, evaluasi.
Melalui makalah ini kami ajak untuk mencapai tujuan Biologi itu sendiri, yaitu;
- Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
- Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet kritis, dan dapat bekerja sama dengan orang lain.
- Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
- Mengembangkan kemampuan berpikir analisis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Biologi.
- Mengembangkan penguasan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan perngetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.
- Menerapkan konsep biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
- Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Jadi lewat makalah sederhana ini yang masih banyak kekurangannya saya mengajak teman-teman senantiasa belajar, belajar dan belajar, karena dengan belajarlah kita dapat menembus cakrawala.
Dengan makalah kita selangkah lebih maju.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 3
Pengertian sistem saraf. 4
1. Sel saraf. 4
2. Susunan sistem saraf pada manusia. 5
a. Sistem saraf sadar 5
b. Sistem saraf tak sadar (otonom) 7
Kesimpulan 9
Daftar Pustaka 10
A. Saraf
Suatu Negara modern akan lumpuh, jika tidak memiliki system komunikasi telepon yang menggunakan kabel-kabel yang tersebar dikota-kota besar dan kecil. Tanpa system saraf, tubuh akan mengalami hal yang sama. Saraf adalah jaringan komunikasi tubuh. Saraf-saraf membawa pesan-pesan ked an dari, member i tahu, dan melakukan koordinasi.
1. Sel Saraf
Unit dasar system saraf, yaitu sel saraf atau neuron. Tubuh utama neuron sama dengan sel-sel yang lain. Sel ini juga mempunyai ujung-ujung cabang yang halus yang disebut dendrite, dan satu bagian yang lebih panjang, seperti kawat, disebut akson. Sinyal-sinyal listrik saraf diterima dari neuron-neuron yang lain melalui celah sempit yang disebut sinapsis, menuju ke dendrite. Sinyal-sinyal berjalan sepanjang selaput sel menuju akson. Selanjutnya, membentuk sinapsis dengan neuron-neuron lain sepanjang system saraf.
Bedasarkan fungsinya , sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu;
a. Neuron Sensorik (neuron aferen)
Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan dendrite neuron lain. Fungsinya untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf.
b. Neuron motorik (neuron efektor)
Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tumbuh pem,beri tanggapan terhadap suatu rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke efektor.
c. Neuron asosiasi
Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.
Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu;
1.) Neuron konektor
Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron yang lain.
2.) Neuron adjustor
Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.
2. Susunan Sistem Saraf Manusia.
Susunan sistem saraf manusia dapat di jelaskan lewat skema sistem saraf berikut;
Otak Besar
Otak OtakTengah
Otak Kecil
Sistem saraf
Pusat
Sumsum
lanjutan
sumsum
sistem saraf sumsum tulang
sadar belakang
12 pasang serabut saraf otak
Sistem saraf (saraf cranial)
Tepi
Sistem 31 pasang sumsum tulang
Saraf belakang (saraf Spinal)
Sistem saraf simpatis
Sistem saraf
tak sadar
(otonom) sistem saraf parasimpatis
- Sistem saraf sadar
1) Sistem saraf pusat
a) Otak
Otak berada di dalam tulang tengkorak diselaputi oleh selaput meninges yang terdiri atas tiga bagian, yaitu : bagian luar; durameter (selaput otak keras), bagian tengkorak : arachnoid (selaput laba-laba), bagian dalam: piameter (selaput otak lunak)
Bagian-bagian otak
(1) Otak besar (cerebrum)
Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan (hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan oleh jumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.
Otak besar terdiri atas:
(a) Otak depan (lobus frontalis); merupakan pengendali gerakan otak.
(b) Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.
(c) Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.
Otak besar juga dapat dibedakan menjadi:
(1) Otak depan (lobus frontalis).
(2) Otak belakang (lobus parientalis), bersifat sensoris yang peka terhadap perubahan suhu, tekanan, dan sentuhan pada kulit.
Pembagian ini diakibatkan adanya batas berupa sulkus.
Berdasarkan fungsinya sebagaian penerima sensasi pengindraan dan pengendali aktivitas organ sehingga bersifat motorik, serebrum dikelompokan menjadi :
(a) Daerah sensorik, berhubungan dengan penerimaan rangsang dari penerima rangsang (reseptor).
(b) Daerah motorik, untuk memberi tanggapan terhadap rangsangan yang sampai ke otak untuk dikirim ke pelaksana (efektor) seperti otot dan kelenjar.
bagian bawah daerah motorik terdapat daerah broca yang berhubungan dengan kemampuan bicara.
(c) Daerah asosiasi, merupakan penghubung daerah sensorik dengan daerah motorik, daerah ini berhubungan dengan proses belajar., seperti berpikir, mengingat, menalar, pengambilan keputusan , dan kemampuan belajar bahasa.
(2 ) Otak tengah
Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan dengan gerak reflex mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.
(3) Otak depan
Terdiri atas thalamus dan hipotalamus. Thalamus berfungsi menerima semua rangsangan dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengatur agar tetap sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi hormone yang memengaruhi pengeluran hormone pada hipofisis.
(4) Otak kecil (cerebellum)
Terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Tepat di bagian bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi menghantarkan impils otot-otot bagian kiri dan kanan tubuh . jembatan varol ini juga menghubungkan otak besar dengan otak kecil.
b) Sumsum
Sumsum di kelompokkan menjadi:
(1) Sumsum lanjutan ( medulla oblongata)
Di sebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak tengah dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin , berserdawa, batuk, dan muntak. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak dan sumsum lanjutan belakang yang dinamakan pons.
(2) Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Terdapat di dalam rongga tulang belakang.
Fungsinya sebagian penghubung impils dari dan ke otak, member kemungkinan gerak impuls. Medulla spinalis bagian luar berwarna putih dan bagian dalam kelabu.
2) Sistem saraf tepi
Dinamakan juga sistem saraf perifer, sistem saraf ini mengatur dari dan ke sistem saraf pusat. Sistem saraf aferen merupakan sistem saraf yang membawa impuls dari reseptor menuju saraf pusat.
Sistem saraf eferen merupakan sistem saraf yang membawa impuls dari saraf pusat ke efektor .
Berdasarkan sumbernya, saraf tepi dibagi dua: saraf cranial dan saraf spinal.
Tabel Macam-Macam saraf otak pada saraf tepi
No | Nama | Asal neuron | Menuju ke | Fungsi |
I | Olfaktori | Selaput lendir, hidung | - | Mencium |
II | Optik | Retina mata | - | Melihat |
III | Okulomotor | Proprioseptor otot bola mata | Otot penggerak bola mata | Mensarafi otot bola mata, mengerling |
IV | Troklear | Proprioseptor otot bola mata | Otot lain penggerak bola mata | Menggerakkan bola mata |
V | Trigeminal | Gigi dan kulit muka | Otot pengunyah | Mengunyah |
VI | Abdusena | Proprioseptor otot bola mata | Otot lain penggerak bola mata | Menggerakkan bola mata |
VII | Faisal | Ujung pengecap di ujung lidah | Otot muka, kelenjar ludah | Mengecap dan mengatur mimik muka |
VIII | Auditori | Koklea dan saluran semisirkuler | - | Keseimbangan dan pendengaran |
IX | Glosofaring | Ujung pengecap di lidah belakang | Kel. Parotis otot penelan | Pengecap, dan menelan |
X | Vagus | Ujung saraf alat-alat dalam paru-paru lambung, aorta, dan laring | Saraf parasimpatik ke jantung | Sakit, lapar, menelan, sekresi getah lambung |
XI | Spinal | Otot belikat | Otot belikat | Bicara dan penggerak kepala |
XII | Hipoglosa | Otot lidah | Otot lidah | Bicara, menelan, mengunyah |
12 saraf tersebut dapat dikelompokan lagi sebagai berikut :
I,II, dan VIII adalah saraf sensorik.
III, IV, VI, dan XI adalah saraf motorik.
V, VII, IX, dan X adalah saraf gabungan antara sensorik dan motorik.
Saraf X (saraf vagus) disebut juga saraf pengembara karena daerah yang dipengaruhinya amat luas.
Saraf ini bekerja secara tidak sadar walaupun merupakan saraf sadar.
b. System saraf tak sadar (otonom)
Terdiri dari :
1) Sistem saraf simpatik
2) Sistem saraf parasimpatik
Kedua saraf tersebut bersifat antagonis. Jika saraf simpatik menyebabkan konsentrasi pada suatu efektor, saraf parasimpatik menyebabkan relaksasi pada efektor tersebut. Mekanisme kerja seperti itu bertujuan agar proses-proses di dalam tubuh berjalan dengan normal.
Contoh pengaruh saraf simpatik dengan parasimpatik terhadap efektor adalah saraf simpatik menyebabkan kecepatan dan volime kecepatan jantung bertambah., sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan kecepatan volume kecepatan jantung berkurang.
Contoh lainnya saraf simpatik menyebabkan otot siliari mata relaksasi sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan otot siliari mata kontraksi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Suwarno. 2009. Biologi. Jakarta. Penerbit CV Karya Mandiri Nusantara